Jabal Rahmah, Bukit Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa Yang Bersejarah
Jabal Rahmah adalah salah satu tempat bersejarah yang mengingatkan umat Islam akan kasih sayang, pengampunan, dan rahmat Allah. Saat menunaikan ibadah haji dan umroh, bukit Jabal Rahmah menjadi salah satu tujuan yang sangat penting.
Tempat ini memiliki nilai yang sangat penting sebagai lokasi pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa serta bagian dari peristiwa penting di Arafah. Ketahui keistimewaan tempat ini pada artikel berikut!
Mengenal Jabal Rahmah
Jabal Rahmah, yang berarti “Bukit Kasih Sayang”, adalah salah satu tempat bersejarah dan penting dalam Islam.
Terletak di Padang Arafah, sekitar 20 kilometer dari Masjidil Haram di Makkah, bukit ini
Bukit ini berukuran kecil dengan ketinggian sekitar 70 meter. Di puncaknya terdapat sebuah monumen berbentuk tugu putih yang dibangun untuk menandai lokasi ini.
Tugu ini menjadi ikon Jabal Rahmah dan sering menjadi tujuan kunjungan para jamaah haji maupun umrah. Dari puncak bukit, pengunjung dapat menyaksikan pemandangan luas kawasan Arafah yang indah.
Jabal Rahmah menjadi sangat ramai pada tanggal 9 di bulan Dzulhijjah, yaitu Hari Arafah, ketika jutaan jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Keistimewaan Bukit Jabal Rahmah
Keistimewaan Jabal Rahmah tidak hanya terletak pada nilai sejarahnya, tetapi menjadi simbol harapan dan pengingat bagi umat Islam untuk selalu bertakwa dan memperbaiki diri.
Berikut ini sederet keistimewaan dan peristiwa penting bukit Jabal Rahmah:
1. Tempat Pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa
Jabal Rahmah dikenal sebagai tempat di mana Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali setelah mereka diturunkan dari surga. Setelah melanggar larangan Allah, keduanya diturunkan ke bumi di tempat yang terpisah.
Nabi Adam dan Siti Hawa harus melalui masa penyesalan dan pertobatan yang panjang sebelum akhirnya dipertemukan kembali di Jabal Rahmah sebagai bentuk kasih sayang dan pengampunan dari Allah.
Kisah ini menjadi simbol penting bahwa Allah Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang bersalah namun bersungguh-sungguh dalam bertaubat.
Peristiwa ini juga mengajarkan pentingnya kasih sayang dalam hubungan manusia, serta harapan untuk selalu mendapatkan rahmat Allah.
2. Monumen Batu di Puncak Jabal Rahmah
Di puncak Jabal Rahmah terdapat sebuah monumen berbentuk batu persegi panjang yang menjadi penanda titik pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa. Monumen ini sering menjadi tujuan kunjungan para jamaah haji dan umrah yang datang untuk mengenang kisah bersejarah tersebut.
Meskipun demikian, umat Islam diingatkan untuk tidak melakukan tindakan ritual khusus di tempat ini, karena tidak ada ajaran Islam yang menganjurkan hal tersebut.
3. Tempat Turunnya Wahyu Terakhir
Jabal Rahmah juga dikenal sebagai tempat turunnya wahyu terakhir kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu ini, yaitu Surat Al-Maidah ayat 3, yang artinya:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Turunnya wahyu ini menandai kesempurnaan ajaran Islam, yang menjadi pedoman hidup lengkap bagi umat manusia.
Pesan penting dari wahyu ini adalah bahwa tidak ada lagi wahyu yang akan diturunkan setelahnya, sehingga ajaran Islam telah mencakup segala aspek kehidupan, baik dalam ibadah, akhlak, maupun hubungan sosial.
4. Tempat Rasulullah Menyampaikan Khotbah Wada’
Jabal Rahmah juga menjadi saksi Khotbah Wada’ yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pada haji terakhirnya. Khotbah ini berisi pesan-pesan penting tentang persatuan umat, keadilan, perlindungan hak-hak manusia, dan nilai-nilai dasar Islam yang harus dijaga oleh seluruh umat Islam.
Dalam khotbah tersebut, Rasulullah menekankan pentingnya menjaga hak-hak perempuan, melarang penindasan, dan menyerukan persaudaraan antar sesama umat Islam.
Khotbah Wada’ hingga kini menjadi salah satu pesan abadi yang menjadi pedoman hidup umat Islam.